Sekilas tentang Hsinchu, Taiwan by Foreigner
Januari 2013, Hsinchu, Taiwan
Foreigner lagi, ya iya donk. Saya kan orang asing di Taiwan, jadi bule di Taiwan. Hehe. Edisi kali ini saya akan sedikit menguak misteri Hsinchu. Hsinchu merupakan salah satu provinsi dan kota di Taiwan. Saya pun tidak sempat menyusuri setiap lokasi yang berada di Hsinchu saat itu. Hanya beberapa tempat saja yang sempat saya kunjungi seperti downtown (pusat kota) dan pasar malam.
Tentang Pasar Malam. Pasar mala mini tidak jauh letaknya dari NCTU, atau lebih tepatnya terletak di depan kampus NTHU (National Tsing Hua University). Dari kampus NCTU dapat ditempuh menggunakan bus warna pink yang disediakan oleh Science Park, dan ongkosnya gratis lho.
Satu sudut di Pasar Malam : Skuter Berbaris |
Di pasar ini terdapat berbagai macam toko mulai dari makanan, mini market, kelontong, dan lain-lain. Istilahnya pasar kecil di kota, atau kalau di Indonesia seperti pasar di kabupaten. Pasar ini didominasi oleh warung makan, jadi setiap sore hari pasar ini ramai oleh karyawan, mahasiswa, maupun siswa yang sekedar jajan atau mencari makan.
Salah satu makanan yang saya gemari adalah takoyaki, dijamin halal ini karena yang jual adalah orang Indonesia yang bekerja pada orang Taiwan. Kakak ipar saya dulu sempat menanyakan bahan apa saja yang digunakan alam pembuatan takoyaki khas pasar malam ini. Mbak yang berjualan ceritanya dulu TKW kemudian menikah dengan orang pribumi. Satu porsi takoyaki berisi 8 biji dihargai NT 40, atau sekitar Rp 12.000,00. Murah bukan? Wajib nyoba kalau teman-teman mampir ke pasar malam Hsinchu.
Biasanya selepas membeli takoyaki, kami ‘wajib’ membeli buble tea ‘Coco’ khas Taiwan. Yummy banget. Favorit saya buble milk tea yaitu teh susu dipadu dengan lezatnya buble (seperti cendol). Satu gelas gedhe buble tea seharga NT 35.
Coco Buble Tea Shop |
Bagi yang ingin membeli accessories unik khas Taiwan atau perlengkapan musim dingin seperti legging, syal, masker dapat membeli di Alice. Harga yang ditawarkan cukup murah dan barangnya khas produksi home Industri.
Ibu dan kakak ipar plus dedek aylmar lagi sibuk milih tas di Alice |
Pernah suatu saat ibu saya membeli dan memesan task has Taiwan, nah susahnya walaupun saya dan kakak saya ngomong bahasa Inggris sesimple dan sejelas mungkin tetapi mbak nya yang jualan tidak mengerti apa yang kami katakan. Masalah semakin pelik karena kami lupa membawa tablet kami yang berisi kamus offline, dan hp kami tidak bias ter setting untuk menggunakan layanan GPRS. Dengan perjuangan bahasa isyarat yang luar biasa, akhirnya mbak nya mengerti juga. Harusnya yang jadi bahasa internasional itu bahasa isyarat ya,,,
Salam Travelers,
Posting Komentar